# Mengapa Podcast Sudah Mati (Dan Apa yang Harus Anda Lakukan Sekarang)
Oleh: Angga Rafliansyah
Pendahuluan
Selama satu “COLATOGEL” dekade terakhir, podcasting dianggap sebagai media masa depan—platform yang demokratis, mudah diakses, dan penuh peluang. Namun, di tengah lonjakan jumlah podcast baru setiap hari, ada tanda-tanda bahwa era keemasan podcast sudah berakhir.
Bukan berarti podcast akan hilang sepenuhnya, tapi cara kita mengonsumsinya—dan terutama cara kita memproduksinya—telah berubah drastis. Jika Anda masih berpikir bahwa “cukup dengan membuat podcast, lalu audiens akan datang dengan sendirinya,” Anda mungkin sedang mengejar mimpi yang sudah usang.
Artikel ini akan membongkar mengapa podcast tradisional sudah tidak relevan lagi dan strategi apa yang harus Anda terapkan sekarang untuk tetap kompetitif.
—
5 Alasan Mengapa Podcast Sudah Mati
# 1. Oversupply: Terlalu Banyak Podcast, Terlalu Sedikit Pendengar
Menurut data dari Listen Notes, ada lebih dari 4 juta podcast aktif di dunia. Setiap hari, ribuan episode baru dirilis, tetapi jumlah pendengar tidak tumbuh secepat produksinya.
– Kenyataannya: Mayoritas podcast hanya mendapat 100-200 pendengar per episode.
– Implikasinya: Jika Anda memulai podcast sekarang, kemungkinan besar Anda hanya menambah “noise” tanpa dampak.
# 2. Perubahan Algoritma: Platform Tidak Lagi Mendukung Konten Panjang
Platform seperti Spotify dan YouTube kini lebih memprioritaskan konten pendek dan viral (seperti Shorts, Reels, atau TikTok) daripada podcast panjang.
– Contoh: Podcast di Spotify sering kalah eksposur dibandingkan musik atau audio pendek.
– Dampaknya: Sulit mendapatkan pendengar organik kecuali Anda sudah memiliki basis penggemar besar.
# 3. Audiens Lebih Suka Konten yang Bisa Dikonsumsi Cepat
Dengan kecepatan informasi saat ini, orang lebih memilih:
✔ Video pendek (YouTube Shorts, TikTok)
✔ Audio singkat (clip podcast di Instagram, Twitter Spaces)
✔ Tulisan ringkas (Threads, LinkedIn carousel)
Podcast 60-90 menit hanya cocok untuk audiens niche yang sangat loyal.
# 4. Monetisasi Semakin Sulit
Dulu, podcast bisa menghasilkan uang dari iklan, sponsor, atau membership. Sekarang:
– Iklan hanya untuk podcast top 1% (seperti Lex Fridman atau Deddy Corbuzier).
– Sponsor lebih selektif dan hanya mau bekerja sama dengan yang sudah punya audiens besar.
– Platform seperti Patreon atau Spotify Premium tidak menjamin pendapatan stabil.
# 5. AI dan Voice Cloning Mengubah Lanskap Audio
Dengan teknologi AI seperti ElevenLabs atau OpenAI Voice, siapa pun bisa membuat:
– Podcast palsu dengan suara mirip manusia.
– Episode otomatis dari artikel atau blog.
– Konten audio tanpa perlu merekam suara asli.
Ini membuat nilai keunikan podcast tradisional semakin turun.
—
Lalu, Apa yang Harus Anda Lakukan Sekarang?
Podcast mungkin sudah mati sebagai media “stand-alone”, tapi masih ada peluang jika Anda beradaptasi. Berikut strateginya:
# 1. Beralih ke Format Hybrid (Video + Audio + Teks)
Jangan hanya mengandalkan audio. Ubah konten podcast Anda menjadi:
– Video YouTube (rekam wajah Anda saat podcast).
– Potongan pendek (clips) untuk TikTok/Instagram Reels.
– Transkrip artikel atau thread di LinkedIn/Twitter.
Contoh Sukses:
– Huberman Lab (podcast neuroscience) sukses karena memaksimalkan YouTube dan newsletter.
– Lex Fridman memotong highlight wawancaranya untuk media sosial.
# 2. Fokus pada Niche Super Spesifik
Daripada membuat podcast “umum” tentang bisnis, lebih baik pilih topik seperti:
– “Bisnis Kuliner untuk Milenial”
– “Strategi Investasi Crypto untuk Ibu Rumah Tangga”
– “Teknik Podcasting untuk Dokter”
Semakin spesifik, semakin mudah dapat audiens loyal.
# 3. Manfaatkan AI untuk Produksi & Distribusi
Gunakan alat seperti:
– Descript (editing otomatis).
– OpusClip (membuat potongan video pendek dari podcast).
– ChatGPT (membuat transkrip, judul, atau deskripsi).
Dengan AI, Anda bisa memproduksi lebih banyak konten dalam waktu singkat.
# 4. Bangun Komunitas, Bukan Hanya Pendengar
Podcast masa depan bukan tentang downloads, tapi tentang engagement. Cara melakukannya:
– Buat grup WhatsApp/Discuss untuk pendengar setia.
– Adakan sesi live Q&A (via Twitter Spaces atau Zoom).
– Tawarkan membership eksklusif (misalnya di Patreon).
Contoh: Podcast “Startup Gelap Gulita” sukses karena punya komunitas aktif di Discord.
# 5. Kolaborasi, Jangan Sendirian
Daripada bersaing dengan 4 juta podcast lain, lebih baik:
– Jadi tamu di podcast yang lebih besar.
– Undang expert untuk wawancara.
– Buat serial kolaborasi dengan kreator lain.
Kolaborasi memberi Anda akses ke audiens baru tanpa harus membangun dari nol.
—
Kesimpulan: Podcast Mati, Tapi Peluang Audio Masih Ada
Podcast dalam bentuk tradisional (hanya audio, panjang, pasif) memang sudah tidak efektif. Namun, masa depan audio adalah:
✔ Multiformat (video, teks, sosial media).
✔ Interaktif (live, komunitas, kolaborasi).
✔ Ditingkatkan AI (editing otomatis, voice cloning).
Jika Anda masih ingin bermain di dunia podcast, beradaptasilah atau tertinggal.
Pertanyaan untuk Anda:
– Apakah Anda masih mendengarkan podcast panjang?
– Platform apa yang paling efektif untuk konten audio menurut Anda?